Segenap keluarga besar 3satu mengucapkan selamat menempuh hidup baru kepada saudara Ismadi dan Sri Mulyanti serta Supriyono dan Ninik Yuliana. Semoga menjadi keluarga yang Sakinah, Mawaddah dan wa Rohmah.
ARTIKEL | WISATAYUK | SMPN 1 KERTOSONO | POJOK KAMPOENG |

Tugu Muda dibangun sebagai monumen untuk memperingati peristiwa pertempuran lima hari di Semarang pada 14-19 Oktober 1945. Berbentuk lilin dengan makna semangat yang tak kunjung padam bagi pejuang yang mempertahankan kemerdekaan. Pada 10 Nopember 1951, diletakkan batu pertama oleh Gubernur Jateng Boediono dan pada 20 Mei 1953 pukul 09.25 WIB bertepatan dengan hari Kebangkitan Nasional, diresmikan oleh Presiden Soekarno.

Tugu Muda terletak di tengah persimpangan Jl. Sutomo, Jl. Pandanaran, Jl. Imam Bonjol dan Jl. Soegiyopranoto. Pembangunan Tugu Muda dimulai pada bulan Mei 1952. Letaknya bergeser dari rencana semula di tengah alun-alun Semarang dan bergeser di Simpang Lima Jl. Pemuda, tepatnya di tengah-tengah Taman Merdeka.

Keseluruhan tugu terbuat dari batu yang berasal dari Kaliurang dan Pakem Yogyakarta. Desain Tugu Muda dikerjakan oleh Salim (Anggota Panitia Tugu Muda), sedangkan rencana reliefnya dikerjakan oleh Hendro. Biaya pembuatan Tugu Muda mencapai Rp. 182.881,81. Tugu Muda terdiri dari landasan, badan dan kepala. Pada sisi landasan terdapat beberapa relief yaitu:
  1. Relief Hongerodeem, dipahat oleh Eddy Soenarso: menggambarkan kehidupan rakyat Indonesia pada jaman penjajahan Belanda dan Jepang yang tertindas, kelaparan, hingga hongerodeem atau busung lapar.
  2. Relief Pertempuran, dipahat oleh Joeski dari Aceh: menggambarkan betapa besar semangat serta keberanian Angkatan Muda Semarang dalam Pertempuran Lima Hari untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa dan negara.
  3. Relief Penyerangan, dipahat oleh Bakri dari Aceh: menggambarkan perlawanan rakyat Indonesia terhadap pihak penjajahan .
  4. Relief Korban, dipahat oleh Nasir Bondan: menggambarkan banyak rakyat menjadi korban dalam Pertempuran Lima Hari di Semarang.
  5. Relief Kemenangan, dipahat oleh Djony Trisno dari Salatiga: menggambarkan hasil jerih payah dan pengorbanan para pejuang.

Bangunan yang melingkupi Tugu Muda adalah Lawang Sewu, Gereja Katedral, Musem Mandala Bakti, Wisma Perdamaian, Kantor BDNI, Rumah Dinas Gubernur, Bangunan Pasar Bulu dan Gedung Pandanaran.

0 Comments:

Post a Comment