
Tugu Muda terletak di tengah persimpangan Jl. Sutomo, Jl. Pandanaran, Jl. Imam Bonjol dan Jl. Soegiyopranoto. Pembangunan Tugu Muda dimulai pada bulan Mei 1952. Letaknya bergeser dari rencana semula di tengah alun-alun Semarang dan bergeser di Simpang Lima Jl. Pemuda, tepatnya di tengah-tengah Taman Merdeka.
Keseluruhan tugu terbuat dari batu yang berasal dari Kaliurang dan Pakem Yogyakarta. Desain Tugu Muda dikerjakan oleh Salim (Anggota Panitia Tugu Muda), sedangkan rencana reliefnya dikerjakan oleh Hendro. Biaya pembuatan Tugu Muda mencapai Rp. 182.881,81. Tugu Muda terdiri dari landasan, badan dan kepala. Pada sisi landasan terdapat beberapa relief yaitu:
- Relief Hongerodeem, dipahat oleh Eddy Soenarso: menggambarkan kehidupan rakyat Indonesia pada jaman penjajahan Belanda dan Jepang yang tertindas, kelaparan, hingga hongerodeem atau busung lapar.
- Relief Pertempuran, dipahat oleh Joeski dari Aceh: menggambarkan betapa besar semangat serta keberanian Angkatan Muda Semarang dalam Pertempuran Lima Hari untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa dan negara.
- Relief Penyerangan, dipahat oleh Bakri dari Aceh: menggambarkan perlawanan rakyat Indonesia terhadap pihak penjajahan .
- Relief Korban, dipahat oleh Nasir Bondan: menggambarkan banyak rakyat menjadi korban dalam Pertempuran Lima Hari di Semarang.
- Relief Kemenangan, dipahat oleh Djony Trisno dari Salatiga: menggambarkan hasil jerih payah dan pengorbanan para pejuang.
Bangunan yang melingkupi Tugu Muda adalah Lawang Sewu, Gereja Katedral, Musem Mandala Bakti, Wisma Perdamaian, Kantor BDNI, Rumah Dinas Gubernur, Bangunan Pasar Bulu dan Gedung Pandanaran.
0 Comments:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)